Masa pandemi Covid-19 yang tak kunjung menemukan titik terang ini, berdampak pada bisnis jual beli mobil bekas yang menurun serta tidak menentu. Saat kondisi seperti ini juga banyak masyarakat yang menjual kendaraanya, akibatnya ada peningkatan yang sangat signifikan untuk suplai kendaraan bekas ini.
Hal tersebut juga dibenarkan oleh Presiden Direktur dari Mobil 88 yaitu Halomoan Fischer yang mengatakan bahwa kondisi ini dimulai pada akhir Maret 2020. Pada awal maret, jumlah kendaraan bekas yang ingin dijual kepada konsumen masih dalam kondisi stabil. Namun, untuk minggu kedua di bulan Maret, ia mencatat jika ada nya peningkatan secara drastis di minggu keenam pada bulan Maret 2020.
Data tersebut dicatat oleh staf yang langsung bertemu dengan pembelian kendaraan bekas. Peningkatan tersebut terjadi hingga 25% dari suplai pada saat keadaan normal. Ia juga menjelaskan jika jumlah konsumen yang ingin membeli mobil tidak begitu turun, meskipun untuk kunjungan ke showroom turun hampir 60%, namun ia mencatat konsumen akan beralih pada situs jual beli mobil secara online.
Ia paham akan hal tersebut, pandemi ini sudah memaksa semua masyarakat untuk mengurangi kegiatannya sehingga berakibat pada bidang ekonomi saat ini. Yang juga berakibat pada usaha yang menurun dan juga hasil yang didapatkan tidak seperti pada kondisi normal. Dan disisi lain, ada biaya hidup yang tidak bisa dikesampingkan.
Ada juga survei di 1.005 responden dari perusahaan jual beli mobil bekas secara online yang menunjukkan beberapa tantangan yang ada di bisnis ini. Nah berikut ini ada tiga tantangan yang harus dihadapi oleh perusahaan, seperti :
1. Harga
Sebelum diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di DKI, tantangan yang muncul untuk pertama kalinya yaitu 38% adanya rasa tidak puas dengan harga mobil bekas, yang berarti harga dianggap rendah. Hal tersebut terjadi karena tingkat daya beli masyarakat menurun.
2. Menjual mobil secara kredit
Dampak pandemi ini juga membuat semua orang kesulitan dalam hal ekonominya, hal tersebut juga berdampak pada 29% angka kesulitan keuangan yang akibatnya menjual mobil dengan kredit yang belum lunas. Angka tersebut juga terus melonjak hingga 51% saat PSBB mulai diterapkan.
3. Pembayaran yang terlalu lama
Ada sebanyak 26% responden yang menyatakan jika mereka terlalu lama menunggu pengalihan untuk kepemilikan mobil.
Selain itu, Halomoan juga berkata jika memang karena pandemi ini membuat adanya kenaikan suplai, dan berakibat pada harga mobil bekas turun drastis. Sama seperti hukum pasar, jika banyak sekali suplai kendaraan bekas yang didapat, maka harga yang ditawarkan tidak akan tinggi.
Ia juga masih belum tahu pasti berapa banyak penurunan harga yang akan terjadi karena pandemi Covid-19 ini yang tak kunjung usai. Untuk saat ini juga pastinya masih banyak konsumen yang berpikir ulang untuk menjual mobilnya dengan harga yang rendah. Walaupun harga beli dari konsumen menurun, Halomoan juga tetap berhati-hati karena keadaan pasar otomotif yang masih stuck. Ia juga selalu menghitung jumlah mobil yang dapat ia jual sebelum membeli mobil dari para konsumen.
Handy Autos, seorang pemilik dealer mobil di kawasan Blok M juga mengalami hal serupa. Ia berpendapat jika ada banyak penawaran mobil dari para konsumennya untuk ia jual kembali, namun ia tidak menerimanya walaupun dengan harga yang sangat murah. Hal tersebut karena penjualan mobil bekas juga sedang dalam keadaan turun drastis.
Ia mengatakan jika sebelum pandemi ini terjadi, ia bisa menjual sekitar 25 hingga 30 unit di setiap bulannya. Namun, saat ini ia bilang jika ada yang sekedar bertanya saja dirinya sudah merasa senang. Sama seperti yang dialami oleh Halomoan, keputusan untuk membeli mobil second dari konsumennya memang harus dipertimbangkan dengan penjualan mobil. Handy juga mengaku jika penjualan mobil bekas untuk tahun ini sedang tidak berjalan dengan lancar. Ia juga tidak bisa memastikan kapan penjualan akan stabil karena kondisi pandemi yang tidak bisa diprediksi. Ia hanya bisa bersabar dan menunggu pandemi ini selesai hingga bisa menstabilkan penjualannya.
Nah, untuk kamu yang ingin menjual mobil pada saat ini, lebih baik untuk menunda hal tersebut jika tidak ingin mendapatkan harga mobil yang rendah. Karena kita tidak tahu masa pandemi ini kapan akan berakhir. Namun, jika kamu sudah mantap ingin menjual mobil mu di masa pandemi ini, pastikan kamu menjual dengan tempat yang tepat dan terpercaya untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
Demikianlah, beberapa informasi mengenai kondisi jual beli mobil bekas di era pandemi ini. Semoga artikel ini bisa bermanfaat untuk kamu yang ingin menjual mobil. Selamat mencoba!